28 Pakaian Adat Sulawesi Tenggara (Kinawo) 29. Pakaian Adat Sulawesi Selatan (Bodo) 30. Pakaian Adat Sulawesi Tengah (Nggembe) 31. Pakaian Adat Sulawesi Barat (Lipa Saqbe Mandar) 32. Pakaian Adat Sulawesi Utara (Laku Tepu) 33. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur (Ti'i Langga, Kebaya, dan Amarasi) 34. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat (Suku Sasak)
ProvinsiNusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara [] Pakaian Adat admin Mei 10, 2018 April 22, 2022 Pakaian Adat Sulawesi Tengah LENGKAP Nama, Gambar Dan Penjelasannya
Padaposting ini akan disajikan Kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia Lengkap 34 Provinsi dari sabang sampai merauke beserta nama, gambar, dan penjelasannya. 1. Pakaian Adat Aceh pakaian adat yang sering menjadi ikon dari budaya Nusa Tenggara Barat adalah pakaian bernama Lambung dan Pegon, khas dari Suku Sasak. Lambung digunakan para
AuthenticLombok Tours Experience the SASAK Unique Cultures. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Lengkap, Gambar dan Penjelasannya. 6 Perlengkapan Pakaian Adat Wanita Suku Sasak. PT. Lombok Travel Service - Pakaian Adat Suku Sasak Lombok, NTB. 36 Best Pakaian Adat Indonesia by traditional. Baju Adat Perempuan Khas Lombok NTB Dewasa.
Daripadapenasaran, langsung aja simak 5 rumah adat Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah Popbela rangkum di bawah ini, yuk! 1. Rumah Adat Dalam Loka. Nama rumah adat ini berasal dari bahasa Sumbawa, yang berarti istana dunia. Penggunaan nama ini dikarenakan pada zaman kesultanan Sumbawa dulu, tempat ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan
Umb2Ev. Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya. Selamat mengikuti. Pakaian Adat NTB Nusa Tenggara Barat Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian Adat NTB Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya. Pakaian Adat Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian Adat Lambung Wanita NTB Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian adat Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Pakaian adat sasak lombok NTB Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pembahasan lengkap silahkan kunjungi Suku Sasak yang Kaya Budaya Pakaian Adat Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Selain pakaian adat, Provinsi NTB Nusa Tenggara Barat juga memiliki budaya adat lainnya, selengkapnya silahkan baca 4 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat Untuk melihat pakaian adat Nusantara silahkan kunjungi 34 Gambar Pakaian Adat Sedangkan letak wilayah provinsi NTB silahkan kunjungi Peta Nusa Tenggara Barat lengkap 8 Kabupaten 2 Kota Demikian pembahasan kami tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat. Cari informasi lebih banyak Pakaian Adat
Kali ini redaksi selanjutnya akan mengenalkan kepada pembaca setia, tentang pakaian adat atau baju adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disalin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya, dibawah ini Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya berikut ini Pakaian Adat Lambung, Wanita-NTB, foto Pakaian Adat NTB Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian Adat Sasak Lombok-NTB, foto Pakaian Adat NTB Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pakaian Adat Suku-Bima-NTB, foto Pakaian Tradisional Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTBPakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Demikian pembahasan tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap dan penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat daerah di Indonesia.
Ilustrasi pakaian adat NTB dari berbagai suku yang wajib diketahui Sumber Selasar JAKARTA – Cara berpakaian dalam satu kelompok masyarakat menyimbolkan kearifan. Pasalnya, penyatuan helai-helai benang tidak serta merta disusun begitu Nusa Tenggara Barat, kawasan yang meliputi dua pulau yaitu Lombok dan Sumbawa dengan berbagai suku masyarakat, menyimpan filosofi dalam tata cara pakaian berdasarkan aturan adat. Pakaian adat dari berbagai suku di NTB, berikut ini yang wajib Anda Pakaian Adat RimpuRimpu merupakan pakaian adat suku Dompu. Pakaian ini khusus dikenakan oleh perempuan dan dibedakan fungsi serta statusnya dalam kehidupan sosial. Bagi perempuan yang telah menikah, ia mengenakan Rimpu Colo. Sedangkan yang belum menikah disebut Rimpu merupakan jilbab khas Dompu yang terdiri dari dua lembar kain sarung. Pakaian adat ini, secara filosofis dipahami sebagai kain untuk menjaga diri, dihormati orang lain, dan menutup aurat. Ilustrasi pakaian adat NTB, Rimpu Colo dan Rimpu Mbida Instagram/lasembo 2. Pakaian Adat Ketente TembePakaian adat yang dikenakan pria suku Dompu disebut dengan Ketente Tembe. Pakaian ini biasa dipakai untuk ke ladang. Bentuknya celana pendek terbuat dari kain. Selain Ketente Tembe, dalam keseharian pria suku Dompu memakai baju Pakaian Adat LambungKebaya yang terbuat dari tenun disebut dengan Lambung. Pakaian adat di NTB yang wajib diketahui ialah jenis kebaya sepanjang pinggang dengan lengan pendek longgar. Yang bikin pakaian ini khas, warna dasarnya hitam dengan kerah berpotongan V’.Untuk bawahan pakaian adat Lambung mengenakan sarung. Mayoritas motifnya bergambar flora. Sabuk Anteng dipakai untuk mengikat sarung. Nah, aksesoris berupa anting bentuknya bulat. Dibuat dari daun lontar dengan sepuhan perak. Pakaian adat Lambung dari suku Sasak lengkap dengan gelang tangan dan kaki. Ilustrasi pakaian adat Lambung, NTB Instagram/ 4. Pakaian Adat PegonPakaian adat Pegon dikenakan kaum pria suku Sasak. Secara potongan bagian atasan, pakaian ini mendapat pengaruh dari budaya Jawa dan gaya busana Eropa. Bagian bawah, dililit kain songket atau dikenal dengan Leang atau Dodot lengkap diselipkan keris. Bagian bawahan juga ditutup dengan kain Wiron. Panjangnya sampai mata yang dililit memiliki motif campuran. Filosofi pakaian adat NTB dari suku Sasak ini, khususnya bagian Wiron menyimbolkan kerendah-hatian. Penutup kepala atau disebut Sapuq memaknai penghormatan kepada Tuhan Sang Pencipta dan menjaga kebersihan Pakaian Adat PoroPakaian adat selanjutnya warnanya cenderung gelap dan tak bermotif. Berwarna hitam, biru tua, cokelat tua, dan ungu yang dikenakan untuk para ibu. Nah, untuk warna-warna cerah, khususnya merah dipakai untuk para gadis. Sedangkan warna kuning dan hijau dikenakan oleh perempuan dari Poro, memakai sarung Palekat dengan motif garis atau kotan-kotak. Dipakai sepanjang mata kaki serta dilengkapi dengan aksesoris berupa gelang dan anting. Ilustrasi pakaian adat NTB, Poro Rate dan Pasangi Instagram/lasembo 6. Pakaian adat Poro Rate dan PasangiDi Bima, pengantin perempuan memakai pakaian adat disebut Poro Rante. Warnanya merah cerah dengan hiasan bentuk bunga bersepuh emas. Biasanya dipadukan dengan bawahan dari kain songket atau Tembe Songke dengan motif bunga kakando, samobo, atau satako. Mengutip Selasar, songket ini diikat dengan sabuk keemasan bernama Salepe. Nah, pengantin umumnya juga membawa pasapu atau sapu tangan berbahan sutra berhias sulaman benang perak. Ditambah lagi hiasan kepala yang disebut dengan kembang goyang atau Jungge ialah sebutan pakaian adat yang dikenakan pengantin pria suku Bima. Pakaian ini terdiri dari baju atasan lengan panjang warna merah, cokelat, atau hitam. Sementara bagi pengantin bangsawan, mengenakan warna hijau atau kuning. Pakaian ini terlihat elegan, sebab bersulam benang emas atau bawahan memakai celana panjang, Sorowa Dondo yang juga berhias sulaman benang emas atau perak. Kain songket dipakai untuk sarung dipakai sepanjang lutut. Biasanya dipakai bermotif pasangan dengan pengantin perempuan. Aksesoris yang dikenakan pengantin pria, antara lain ikat pinggang, sebilah keris, dan sapu tangan berwarna kuning atau disebut dengan Pasapu Monca. BACA JUGA 7. Pakaian Adat DonggoDonggo merupakan nama salah satu suku di Kabupaten Bima. Pakaian tradisional yang dikenakan masyarakat suku ini mayoritas berwarna hitam. Pakaian ini identik dikenakan saat upacara ritual kematian. Ikat pinggang Salongo dari tenun benang remaja laki-laki, benang kapas dipakai yang berwarna hitam dengan corak garis putih. Uniknya, model potongan leher busananya berbentuk bundar atau disebut baju Mbolo Wo’o. Salongo berwarna merah atau kuning untuk sabuk sekaligus menyematkan perempuan yang sudah dewasa mengenakan pakaian Kababu, berupa baju hitam berlengan pendek. Umumnya terbuat dari benang katun. Untuk bawahannya mengenakan celana sepanjang bawah lutut yang disebut dengan Deko. Para remaja mengenakan Kani Dou ketujuh pakaian adat NTB dari berbagai suku yang wajib Anda ketahui. Mengingat Nusantara memiliki berbagai motif, corak, filosofi pakaian adat, hingga jenis tenun, maka mengenal setiap karakter dari satu kawasan penting. Tujuannya untuk melestarikan kekayaan dan mengenali potensi setiap kelompok budaya.
Jumlah Pengunjung 18,029 Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat – Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau kecil yang tergabung menjadi kepulauan Nusa Tenggara. Nusa Tenggara Barat sendiri dikelilingi oleh dua pulau besar yakni pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Setiap provinsi termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat ini tentunya memiliki budaya dan juga ciri khas. Salah satu budaya yang dimiliki adalah pakaian adat yang menjadi ciri khas dari Provinsi tersebut. Daftar Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat Berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai hal apa saja mengenai pakaian adat yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. 1. Pakaian Adat Lambung untuk Wanita Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Lambung Wanita, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat -sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat yang pertama adalah Pakaian Adat Lambung Wanita. Pakaian ini dipakai oleh wanita dalam rangka menyambut tamu dan upacara adat mendakin atau nyongkol. Pakain Adat Lambung terdiri dari atasan yaitu baju berwarna hitam dengan kerah yang bentuknya menyerupai huruf V dan tanpa lengan. Sedangkan untuk bawahannya menggunakan kain panjang dengan motif bordir kotak-kotak atau segitiga di bagian tepi. Cara memakai kain bawahan dengan cara dibalutkan ke pinggang. Kemudian dibantu dengan memakai sabuk atau disebut sabuk anteng yang berupa kain dan ujungnya dijuntaikan di pinggang kiri. Untuk aksesoris pemanis dari pakaian Adat Lambung ini menggunakan manik-manik di bagian tepi jahitan. Bahan yang digunakan adalah kain pelung. Kemudian dipadukan dengan selendang yang terbuat dari kain songket khas suku sasak. Akesoris pelengkap Pakaian Adat Lambung NTB ialah sepasang gelang perak untuk tangan dan kaki. Lalu ada juga anting-anting berbentuk bulat dari daun lontar. Agar makin indah tampilannya si wanita mengenakan sanggul bermodel punjung pliset yang diselipkan bunga mawar atau cempaka. 2. Pakaian Adat Pegon untuk Pria Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Pegon Pria, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat -sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah Pakaian Adat Pegon yang biasanya digunakan oleh pria di Nusa Tenggara Barat. Konon pakaian ini adalah akulturasi dari kebudayaan Eropa dan Jawa. Untuk model atasannya yaitu jas hitam yang dilengkapi dengan bawahan berupa kain pelung bermotif nangka yang disebut juga Cute. Kemudian aksesoris pelengkap pakaian Adat Pegon ini berupa ikat kepala atau yang disebut dengan capuq. Bentuknya mirip dengan udeng khas Bali. Selanjutnya ada ikat pinggang atau leang yang dibuat dari kain songket yang disulam benang emas. Tambahan aksesoris lainnya yaitu keris yang diselipkan di bagian samping atau belakang ikat pinggang. Khusus untuk para pemangku Adat, biasanya mereka menggunakan selendang umbak berwarna putih, merah dan hitam dengan panjang 4 meter. Baca Juga ya 6 Kuliner dan Makanan Khas Bima Nusa Tenggara Barat yang bisa dicoba Inilah 5 Tari Adat Tradisional Nusa Tenggara Barat yang terkenal 3. Pakaian Adat Rimpu Suku Bima Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Rimpu, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat -sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah Pakaian adat suku Bima yang disebut juga dengan Pakian Adat Rimpu. Model pakaian Adat Rimpu ini mirip dengan mukena. Dimana bagian atas menutupi kepala hingga bagian perut dan bagian lainnya menutupi perut sampai ke kaki. Pakaian Adat Rimpu ini memiliki fungsi tersendiri yaitu Rimpu Cili dipakai oleh wanita yang belum menikah dan pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali mata. Sedangkan Rimpu Colo untuk wanita yang sudah menikah dan pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. 4. Pakaian Adat Kaum Laki-Laki Bima Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Laki-Laki Bima, NTB-sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat lainnya adalah pakaian yang dikhususkan bagi kaum pria yang biasanya memakai ikat kepala dari kain tenun atau namanya Sambolo. Untuk model atasannya adalah pakaian pria berbentuk kemeja lengan panjang. Sedangkan untuk bawahannya adalah sarung songket yang disebut Tembe Me’e. Sebagai pemanis dari Pakaian Adat pria Bima dilengkapi juga dengan ikat pinggang atau Salepe. 5. Pakaian Adat Donggo-Sambori dari Bima Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Donggo-Sambori, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat – sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat terakhir adalah Pakaian adat Donggo. Pakaian adat ini adalah pakaian adat yang memiliki memiliki model dengan corak warna dominan hitam yang berhubungan dengan ritual kematian. Kemudian pakaian Donggo ini terdiri dari pakaian Karabu berlengan pendek yang dipakai wanita dewasa dan remaja. Model bawahannya adalah celana panjang yang disebut Deko. Untuk aksesoris di kepala, mereka menggunakan waku atau lupe. Waku atau lupe berbentuk lonjong yang juga berfungsi sebagai payung apabila hujan. Penutup kepala ini terbuat dari daun pandan hutan. Dulu, penutup kepala ini dipakai oleh petani dan peternak ketika mereka berada di sawah atau padang rumput. Sumber
Ilustrasi pakaian adat NTB, sumber gambar Tenggara Barat atau NTB merupakan suatu provinsi yang berada di kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia. Daerah ini menyimpan kekayaan budaya, salah satunya adalah pakaian adat. Jenis-jenis pakaian adat NTB memiliki keunikan tersendiri dari segi bentuk maupun buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh Rizky & Wibisono 2012, provinsi NTB memiliki keunikan tersendiri karena menjadi tempat bertemunya tiga kebudayaan besar, yakni Jawa Kuno, Islam, dan Hindu ini juga menjadi salah satu faktor mengapa pakaian adat asal provinsi tersebut cenderung unik karena dihasilkan dari percampuran kebudayaan Jenis Pakaian Adat NTB beserta Keunikan Bentuk dan FilosofinyaIlustrasi pakaian adat NTB, sumber gambar saja jenis-jenis baju adat NTB dan apa saja keunikannya? Simak penjelasannya di artikel iniLambung adalah baju adat NTB yang dipakai oleh wanita pada saat menyambut kehadiran tamu dan pada saat upacara adat ini berwarna hitam dengan kerah berbentuk “V” yang tanpa lengan. Pakaian adat ini juga dihiasi manik-manik di tepian jahitan. Baju lambung juga dilengkapi dengan selendang yang bercorak Ragi Genep. Bahan pembuatan selendang ini adalah kain songket asli Suku adat pegon merupakan pakaian yang dipakai khusus untuk kaum laki-laki. Menurut sejarah, pakaian ini merupakan hasil adaptasi dari kebudayaan Jawa dan Eropa yang dibawa ke Nusa Tenggara ini merupakan setelan jas hitam yang bawahannya dikenakan wiron atau cute batik bermotif nangka. Sedangkan bahannya menggunakan kain pelung yang digunakan pakaian ini meliputi ikat pinggang kain songket yang bersulam benang emas, keris, dan ikat kepala yang bentuknya menyerupai udeng khas bagi para pemangku adat, maka diperlukan asesoris tambahan berupa selendang umbak berwarna merah, putih, dan hitam yang panjangnya sekitar 4 adat suku Bima juga akrab disebut dengan nama Rimpu. Karakteristik dari Rimpu menyerupai bentuk mukena, yang mana satu bagian menutupi kepala hingga perut, sementara satu bagian lainnya menutupi perut sampai kaki. Dari baju adat ini dapat diketahui bahwaa budaya Islam sangat berpengaruh terhadap suku Pakaian Adat Donggo SamboriBaju adat donggo sambori memiliki karakteristik berupa warna yang dominan hitam. Pakaian ini erat kaitannya dengan ritual kematian. Bentuknya yakni berlengan pendek dan digunakan oleh wanita dewasa maupun jenis-jenis pakaian adat NTB yang unik dan menggambarkan kebudayaan khas NTB. Hingga kini, beragam jenis pakaian adat tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat NTB.
gambar pakaian adat nusa tenggara barat